- Al-Qur'an yaitu Wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui mediator Malaikat Jibril, Al-Qur'an diturunkan secara mutawatir (berurutan) sesuai dengan kebutuhan. Al-Qur'an diturunkan secara berurutan kurang ludang keringh 23 tahun. Sering pula wahyu turun untuk menjawaban pertanyaan para sobat kepada Nabi saw. Selama Al-Qur'an diturunkan, ada banyak pesan tersirat yang besar. Namun, tahukah kau apa saja pesan tersirat diturunkannya Al-Qur'an secara bertahap, berurutan, dan berangsur-angsur? yuk simak uraian dibawah ini.
Baca Juga : Keutamaan Al-Qur'an dibanding dengan Kitab-Kitab Suci Sebelumnya
Hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara Berangsur-angsur :
1. Meneguhkan hati Nabi Muhammad saw.
Nabi saw. pada ketika itu menghadapi banyak sekali macam tantangan dan halangan demi menjalankan tugasnya. Demikianlah Allah menghibur dan memperkuat hati Nabi Muhammad saw. yang sedang mengalami kesusahan, kesedihan, dan perlawanan orang-orang kafir supaya bersabar dengan kesabaran ia yang mempunyai keteguhan dan keimanan yang kuat.
Allah swt. berfirman yang artinya :
2. Megampangkan Nabi saw. dan seluruh kaum muslim untuk membaca, memahami, serta menghafalnya
Allah swt. berfirman yang artinya :
3. Menentang dan melemahkan para penentang Al-Qur'an
Turunnya wahyu Al-Qur'an secara berangsur-angsur tidak hanya untuk menjawaban pertanyaan, bahkan untuk menentang mereka untuk menciptakan satu surat saja yang sebanding dengannya. Dan ternyata mereka tidak mampu menciptakan satu surat saja yang menyerupai Al-Qur'an, apalagi menciptakan satu kitab secara langsung.
Allah swt. berfirman yang artinya :
4. Menjadikan syari'at secara sedikit demi sedikit hingga hingga pada ayat yang sempurna.
Sebagaimana yang terdapat dalam ayat-ayat wacana keharaman khamar dimana orang-orang sebelumnya dibesarkan dalam kondisi menyerupai itu dan sudah terbiasa dengannya. Oleh karenanya, Allah swt. menurunkan firman-Nya wacana keharaman Khamar secara bertahap-tahap.
Allah swt. berfirman yang artinya :
Kemudian turunlah wahyu sebagai tahapan yang kedua, Allah swt. berfirman yang artinya :
Kandungan ayat diatas memdiberikan perintah untuk meninggalkannya dalam waktu-waktu tertentu saja, yakni waktu-waktu shalat saja. Lalu turunlah wahyu sebagai tahapan terakhir, Allah swt. berfirman yang artinya :
Demikianlah Hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara Berangsur-angsur, bertahap-tahap, dan berurutan.
Semoga berkhasiat.
Kitab Suci Al-Qur'an |
Hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara Berangsur-angsur :
1. Meneguhkan hati Nabi Muhammad saw.
Nabi saw. pada ketika itu menghadapi banyak sekali macam tantangan dan halangan demi menjalankan tugasnya. Demikianlah Allah menghibur dan memperkuat hati Nabi Muhammad saw. yang sedang mengalami kesusahan, kesedihan, dan perlawanan orang-orang kafir supaya bersabar dengan kesabaran ia yang mempunyai keteguhan dan keimanan yang kuat.
Allah swt. berfirman yang artinya :
"Berkatalah orang-orang kafir: "Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?", demikianlah supaya Kamu perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Q.S Al-Furqan:32)
2. Megampangkan Nabi saw. dan seluruh kaum muslim untuk membaca, memahami, serta menghafalnya
Allah swt. berfirman yang artinya :
"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur supaya kau membacakannya perlahan-lahan kepada insan dan Kami menurunkannya bab demi bagian." (Q.S Al-Israa:106)
3. Menentang dan melemahkan para penentang Al-Qur'an
Turunnya wahyu Al-Qur'an secara berangsur-angsur tidak hanya untuk menjawaban pertanyaan, bahkan untuk menentang mereka untuk menciptakan satu surat saja yang sebanding dengannya. Dan ternyata mereka tidak mampu menciptakan satu surat saja yang menyerupai Al-Qur'an, apalagi menciptakan satu kitab secara langsung.
Allah swt. berfirman yang artinya :
"Tidaklah orang-orang kafir itu tiba kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami tiba kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya." (Q.S Al-Furqan:33)
4. Menjadikan syari'at secara sedikit demi sedikit hingga hingga pada ayat yang sempurna.
Sebagaimana yang terdapat dalam ayat-ayat wacana keharaman khamar dimana orang-orang sebelumnya dibesarkan dalam kondisi menyerupai itu dan sudah terbiasa dengannya. Oleh karenanya, Allah swt. menurunkan firman-Nya wacana keharaman Khamar secara bertahap-tahap.
Allah swt. berfirman yang artinya :
"Mereka bertanya kepadamu wacana khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya ludang keringh besar dari manfaatnya..." (Q.S Al-Baqarah:219)
Kemudian turunlah wahyu sebagai tahapan yang kedua, Allah swt. berfirman yang artinya :
"Hai orang-orang yang diberiman, janganlah kau shalat, sedang kau dalam keadaan mabuk, sehingga kau mengerti apa yang kau ucapkan..." (Q.S An-Nisa:43)
Kandungan ayat diatas memdiberikan perintah untuk meninggalkannya dalam waktu-waktu tertentu saja, yakni waktu-waktu shalat saja. Lalu turunlah wahyu sebagai tahapan terakhir, Allah swt. berfirman yang artinya :
"Hai orang-orang yang diberiman, bersama-sama (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, yaitu perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu supaya kau menerima keberuntungan." (Q.S Al-Maidah:90)
Demikianlah Hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara Berangsur-angsur, bertahap-tahap, dan berurutan.
Semoga berkhasiat.
Advertisement